Kamis, 26 Februari 2009

Awal yang indah dan membahagiakan.....


Kebahagiaan bagiku tidak lagi berarti karena hatiku bahagia. Tetapi kebahagiaan menurutku adalah ketika orang-orang di sekitarku merasa bahagia. Sebahagia apapun aku, tiada akan berarti ketika orang di sekitarku tidak merasakan bahagia. Namun sungguh merupakaan kebahagiaan tiada terkira ketika orang yang aku sayangi dan cintai bisa merasakan kebahagiaan.. meskipun sebenarnya hatiku sedang sedih.. Alangkah indahnya ketika bisa melihat mereka tertawan dan bahagian, dan alangkah tersayatnya hatiku ketika melihatnya terluka dan berduka....
Siapakah orang yang bisa membuatku bahagia? Tiada lain istri dan anakku..
Dialah matahariku di kala siang dan bintang-bintangku di kala malam..
Tatkala hatiku dingin dan beku ada matahari yang akan selalu menghangatkan dan mencairkan , dan tatkala hariku kelabu ada sinar indah bintang-bintang yang kan menghiasinya...
Yach, siang itu Jumat (27/2) seuasai Salat Jumat kumendapatkan kebahagiaan itu.. Bagi orang lain mungkin ini hal yang kecil, tapi bagiku ini meruapakan awal yang indah dan membahagiakan.. Mengapa ? Tidak lain karena bintang hidupku (baca : anak) Risyad Nazhir Aqila menjadi juara harapan III lomba mewarnai tingkat play grup sekecamatan Wiyung-Surabaya. Aku bahagian bukan karena anakku mendapatkan piala.. Tetapi aku merasa bahagia ketika melihat kstaria kecilku yang begitu bahagia kalau juara.
"Risyad sama seperti ayah yaa juara," kata anakku ketika tahu dia juara. Risyad meskipun masih kecil pingin juga bisa juara. Maklum dia ternyata juga tidak mau kalah dengan ayahnya yang memiliki beberapa koleksi piala. Tiap dia berlatih melukis selalu mengatakan biar nanti dapat piala seperti ayah..
Kebahagiaan lainya adalah ketika melihat istri terlihat lega dibalik kelelahannya yang selalu setia mendamping Risyad berlajar mewarnai.. Yach, selama ini memang dia yang banyak mendampingi Risyad saat les menggambar.. Melihat istriku ceria sungguh menjadi air penyejuk disaat menghadpi hidup yang demikian panas dan melelahkan ini.. Semoga semua ini akan menjadi awal yang indah.... Amien...

Menyuburkan Akar Budaya Pancasila yang Meranggas

Pengantar : Esai berjudul “ Menyuburkan Akar Budaya Pancasila yang Meranggas ” karya Wahyu Kuncoro SN ini merupakan naskah yang berhas...