Minggu, 24 Januari 2010

Wartawan Bhirawa Terima Journalism Award BPK RI





Mengawali tahun 2010 ini, wartawan Harian Bhirawa Wahyu Kuncoro SN kembali memperoleh penghargaan dalam bidang jurnalistik. Kali ini penghargaan tersebut berupa Journalism Award yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
Penghargaan yang diberikan di Auditorium Kantor BPK RI Senin (18/1) kemarin, merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati usia BPK RI yang ke-63. Hadir dalam acara tersebut Ketua BPK RI Hadi Poernomo, Wakil Ketua BPK Herman Widyananda dan anggota BPK lainnya. Nampak juga hadir para mantan ketua BPK seperti Anwar Nasution dan JB Soemarlin.
Lomba yang mulai diumumkan pada akhir Oktober 2009 melalui website BPK RI ini terdiri atas tiga ketagori, yaitu kategori pemberitaan, kategori editorial, dan kategori artikel opini. Tulisan yang dilombakan adalah karya jurnalistik mengenai BPK dalam kurun waktu Januari s.d. Desember 2009. BPK RI menerima 3440 tulisan pemberitaan, editorial, dan opini.
Bertindak sebagai dewan juri adalah Masmimar Mangiang (Jurnalis Senior), Ade Armando (Pengamat Komunikasi), dan Acep Mulyadi (BPK RI).
Setelah melalui proses penilaian, maka diputuskan pemenang untuk Kategori Opini : Juara I diraih Bambang PS Brodjenegoro (Harian Kompas), Juara II Wahyu Kuncoro SN (Harian Bhirawa) Juara III Bambang Widjojanto (Kompas). Kategori Pemberitaan : Juara I diraih Rahmad Budi Harto (Harian Republika), Juara II Heriyono Adi (Harian Solo Pos), juara III Padjar Iswara, Amanda Megarani, Iqbal Muhtarom (Majalah TEMPO). Untuk kategori Editorial : Juara I Budi Winarno (Jurnal Nasional), juara II Rizal R Surya (Analisa) dan juara III Soesilo Abadi (Sinar Harapan). Selain mendapatkan uang tunai, masing-masing juara juga mendapatkan hadiah berupa sayu buah laptop untuk juara 1, satu unit kamera untuk juara II dan hadiah tape recorder untuk juara ketiga.
Menurut Ketua BPK Hadi Poernomo peringatan HUT tidak berhenti pada aspek seremonial. Peringatan 63 tahun BPK lanjutnya akan dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan sinergi antara Lembaga Negara dengan Lembaga BPK RI dalam rangka mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara melalui tugas pemeriksaan yang dilakukan BPK RI sesuai amanat konstitusi.
Hari lahir BPK sendiri tambahnya sebenarnya jatuh pada tanggal 1 Januari. Namun rangkaian kegiatan peringatan 63 tahun tersebut diselenggarakan sampai akhir Januari. Selain dengan upacara peringatan HUT, ulang tahun BPK tahun ini diperingati dengan kegiatan syukuran, aksi sosial, journalism award, juga forum BPK Mendengar yang merupakan sarana BPK untuk menggali informasi mengenai pandangan dan penilaian stakeholders terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BPK. Seluruh kegiatan tersebut terkait dengan upaya mendorong percepatan penegakan pemerintahan bersih dan tata kelola keuangan negara yang baik.
Peringatan 63 tahun BPK kali ini memiliki makna tersendiri bagi para pimpinan BPK RI, karena merupakan tahun pertama masa bhakti Anggota BPK untuk mengawal mandat konstitusi yaitu mendorong terciptanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
“Kepemimpinan BPK saat ini memiliki arah baru, yaitu melakukan upaya mendorong transparansi dan akuntabilitas keuangan negara dengan asas kolegial,” jelas Hadi Poernomo.
Selama ini, tambahnya lagi untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas keuangan negara, BPK telah berinisiatif untuk melakukan beyond the call of duty yang secara tidak langsung berhasil meningkatkan kinerja pemerintah dalam bidang pertanggungjawaban keuangan negara. Inisiatif ini akan tetap dilaksanakan, dengan meningkatkan sinergi bersama pihak-pihak terkait yaitu lembaga-lembaga negara dan aparat pemeriksa/pengawas lainnya. Selain itu juga mengembangkan link and match data dan informasi yang dimiliki auditee dengan proses pemeriksaan BPK.
Sinergi itu dapat dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi bersama pemerintah untuk memperluas cakupan pemeriksaan melalui pemeriksaan yang bekerja untuk dan atas nama BPK, KAP, serta APIP. Sinergi yang juga penting adalah dengan mengembangkan pola hubungan data dan informasi dengan auditee untuk menciptakan suatu pusat data BPK. Strategi link and match diawali dengan mengidentifikasikan sumber informasi apa yang diperlukan BPK dari berbagai lembaga/kementerian atau badan. Data ini dapat berupa data finansial maupun non finansial yang diolah serta digunakan dalam proses pemeriksaan secara elektronis. ira

Menyuburkan Akar Budaya Pancasila yang Meranggas

Pengantar : Esai berjudul “ Menyuburkan Akar Budaya Pancasila yang Meranggas ” karya Wahyu Kuncoro SN ini merupakan naskah yang berhas...