Tidak mudah dan sederhana memang menjadi kepala keluarga. Banyak pilihan-pilihan yang sesungguhnya terlihat sederhana namun ternyata banyak menguras pikiran dan perasaan.
Sebagai seorang kepala keluarga dengan kemampuan ekonomi yang relatif pas-pasan tentu harus berpikir panjang agar bisa menjaga biduk keluarga tetap kokoh berdiri, dan lebih penting lagi adalah agar masa depan keluarga lebih baik.
Dalam jangka pendek yang aku pikirkan memang bagaimana bisa segera menyelesaikan istana kecilku.. Dengan income sebagai seorang wartawan koran kecil memang seperti bermimpi bisa memiliki istana kecil dalam jangka pendek. Namun aku selalu percaya, bahwa berapapun yang kita terima harus disisakan untuk ditabung demi mewujudkan mimpi memiliki istana kecil. Imbasnya memang tidak banyak anggaran yang bisa digunakan untuk sekadar bersenang-senang. Namun, bagiku itu tidak mengapa.
Dalam situasi serba terbatas tersebut kadang harus dihadapkan pada pilihan apakah harus menyenangkan keluarga sekarang ataukah mempersiapkan kebahagiaan di masa mendatang..... Memang mudah untuk menjawab, keduanya harus seimbang... Idealnya, memang sebagai suami bisa membahagiakan anak dan istri di saat-saat sekarang ini... Namun kadang kala keinginan tersebut harus bertabrakan dengan langkah untuk membangun dan investasi di masa mendatang... Kadang aku bersedih ketika istriku tercinta protes, kenapa belanja tidak cukup atau mepet ? Aku selalu mengatakan karena gaji juga hrs ditabung, untuk asuransi dll....
”Jadi demi kebagian anak kita mendatang, apa salahnya kita saat ini sedikit menahan diri” demikian selalu kilahku saat diprotes... Meski terlihat tegar, namun kadang hatiku menangis ketika melihat istri bersedih hanya gara-gara meminta sesuatu yang tidak aku penuhi....
Meski sebenarnya tidak sampai hati melakukannya, tetapi aku kadang harus memilih membuat istriku kecewa... Tetapi percayalah semua adalah untuk kepentingan dan kebaikan keluarga...... bersambung (ngantuk....)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Memadamkan Percikan Api di Laut China Selatan
Oleh Wahyu Kuncoro Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Surabaya...
-
Senin (14/7) adalah hari pertama Matahariku –sebutan untuk buah hatiku—Risyad Nazhir Aqila masuk Play Grup yang dikelola Aisyiah Kec Wiyung ...
-
Terpuruknya industri gula dalam negeri, menjadi pekerjaan rumah yang hingga kini belum terpecahkan. Diskusi panjang nan melelahkan yang b...
-
Keinginan publik Jatim untuk segera mengetahui siapa gubernur yang baru nampaknya harus sedikit tertunda. Dari hasil quick count menunjukkan...
-
Indonesia tetap bersama bangsa Palestina. Begitu tekad presiden Jokowi, yang akan dibawa pemerintah Indonesia pada forum OKI (Or...
-
Tahun 2018 ini banyak yang menyebutnya sebagai tahun politik. Selain karena ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang serentak diselen...
-
Nama : Wahyu Kuncoro SN Jenis Kelamin : Laki - laki ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar