Wartawan Harian Bhirawa Wahyu Kuncoro SN harus berpuas diri meraih juara harapan ketiga dalam Journalist Writing Competiton yang digelar Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ajang yang melombakan katagori artikel dan foto tersebut akhirnya dimenangkan wartawan Jakarta Globe Reva Sasistiya dan fotografer Kompas, Lucky Pransiska. Keduanya masing-masing berhak atas hadiah Rp10 juta. Selain uang tunai, Reva dan Lucky juga berhak atas hadiah kunjungan ke Freeport . Demikian disampaikan humas Fortune PR Dadan dalam jumpa pers Senin (25/5) kemarin.
Menurut Dadan, lomba yang digelar Departemen ESDM kerja bareng dengan Fortune PR dan Indonesiaenergywatch.com menyediakan total hadiah Rp52,5 juta, di luar hadiah kunjungan dan voucher Telkomsel. Karya artikel dan foto peserta ditetapkan yang diterbitkan dalam media massa periode Februari hingga April 2009.
Urutan pemenang selengkapnya : Kategori artikel: (1). Reva Sasistiya (Jakarta Globe: Carbon Credits Eyed for ‘Fast-Track’), uang tunai Rp10 juta + kunjungan ke Freeport. (2) . Rudi Ariffianto (Bisnis Indonesia: Berharap Banyak pada Gas Kota), uang tunai Rp. 7,5 juta + kunjungan ke Kaltim Prima Coal. (3). Anjar Fahmianto (Republika: Hemat Energi dengan Kotoran Sapi),uang tunai Rp5 juta + Kunjungan ke Kilang Balongan Pertamina). Pemenang harapan: (1). Dudi Rahman (Investor Daily News: Eksplorasi Isi Perut di Pundak Ahli Geologi),uang tunai Rp2,5 juta + voucher Telkomsel Rp500 ribu. (2). Egenius Soda (Majalah Tambang: Genderang 10.000 MW Tahap II Mulai Ditabuh), uang tunai Rp2,5 juta + voucher Telkomsel Rp400 ribu. (3). Wahyu Kuncoro SN (Harian Bhirawa. Surabaya: Alternatif Pilihan Atasi Krisis Energi), uang tunai Rp2,5 juta + voucher Telkomlsel 300 ribu. Kategori Foto: (1) Lucky Pransiska (Kompas), uang tunai Rp10 juta + Kunjungan ke Freeport. (2). Saiful Bahri (Antara), uang tunai Rp7,55 juta + kunjungan ke Kaltim Prima Coal. (3). Yusuf Ahmad (Reuters), uang tunai Rp5 juta + kunjungan ke Kilang Balongan . ist
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menyuburkan Akar Budaya Pancasila yang Meranggas
Pengantar : Esai berjudul “ Menyuburkan Akar Budaya Pancasila yang Meranggas ” karya Wahyu Kuncoro SN ini merupakan naskah yang berhas...
-
Studi Banding DLH-Bapedal Jatim ke PT KEM Kaltim Bagi sebagian masyarakat, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi alam melalui kegiatan tambang...
-
Oleh : Wahyu Kuncoro SN Pemerhati Birokrasi – Pemerintahan Peneliti Public Sphere Center (PuSpeC) Alumnus ITS - Surabaya Persoalan Pedagang...
-
Setahun lalu, kemeriahan dan gegap gempita perdebatan publik menyangkut penetapan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jatim melalui perda demiki...
-
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP baru saja selesai digelar. Momentum yang banyak pihak diharapkan akan jadi ajang pendeklarasian Gub...
-
Pemakaian obat generik di Indonesia tidak rasional. Di saat kondisi masyarakat yang kemapanan ekonominya rentan (baca : miskin) masih...
-
Senin (14/7) adalah hari pertama Matahariku –sebutan untuk buah hatiku—Risyad Nazhir Aqila masuk Play Grup yang dikelola Aisyiah Kec Wiyung ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar