Selasa, 24 Juni 2008

Bermain dengan Risyad


Penatnya beban kerja akibat himpitan deadline berita yang membuat hidupku bagai robot yang bisa bernafas... Berangkat kantor jam 07.30 WIB dan pulang kantor jam 22.00 WIB. Waktu yang lebih banyak harus berkutat dengan urusan berita membuat tidak banyak punya waktu untuk Matahariku Risyad Nazhir Aqila yang tak lain adalah buah hati permata jiwaku...

Saat kusampai rumah yang kudapati matahariku yang sudah terlelap tidur dengan memeluk Leo boneka kesayangannya...

Praktis waktu yang kupunya untuk bermain dengan Matahariku hanya Sabtu saja atau Minggu... Hari Minggu pun hanya sampai siang bisa bermain dengan Risyadku..

Itupun kadang harus tersita oleh kegiatan yang membuatku harus hadir...

Oleh karenanya ketika ada waktu longgar, pasti akan kugunakan untuk bermain-main dengan matahari kecil..

Seperti misalnya Minggu (8/6) aku bersama dengan Risyad dan bundanya pergi bermain-main di Taman Kebun Bibit Surabaya... Meski hanya sekadar jalan-jalan dan main air mancur sudah bahagia,.. apalagi bisa membuat Risyadku tertawa lepas....

Tidak ada komentar:

Menyuburkan Akar Budaya Pancasila yang Meranggas

Pengantar : Esai berjudul “ Menyuburkan Akar Budaya Pancasila yang Meranggas ” karya Wahyu Kuncoro SN ini merupakan naskah yang berhas...